Budi, seorang pemuda berusia 25 tahun dari Yogyakarta, pernah merasakan pahitnya hidup kekurangan. Lulusan SMA yang tak melanjutkan kuliah ini bekerja serabutan, dari menjadi kurir hingga penjaga toko, hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Gajinya yang pas-pasan tak cukup untuk membiayai mimpinya: memiliki rumah sendiri dan hidup nyaman bersama keluarganya. Ia seringkali merasa terjebak dalam lingkaran setan kemiskinan, jauh dari apa yang ia bayangkan sebagai “cara-hidup-kaya”. Tekadnya untuk mengubah nasib membara di dadanya.
Read More